CeritaNakal kali ini diberikan dari kisah seorang Dosen Cantik yang membagi cerita yang sangat panjang, jadi dipastikan saat membaca semua rasa tercampur aduk yuk simak ceritanya
1410Please respect copyright.PENANAGMqK3JslXG
Namaku Lola, seorang wanita berusia 28 tahun yang telah menikah dan dikaruniai seorang anak. Aku memiliki tubuh yang sering dipuji teman-temanku sebagai proporsi ideal, dengan tinggi 173 cm, berat 55 kg, kulit putih, dan penampilan yang bisa dibilang mirip model. Banyak pria yang mencoba menggodaku karena fisikku, tapi aku selalu berusaha menjaga batasan.
1410Please respect copyright.PENANA2ZddBDgyXE
Saat ini, saya menikmati karir yang cemerlang sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi negeri ternama di Bandung. Aku menjadi pelajar favorit, bukan hanya karena ilmu yang kubagikan, tapi juga karena penampilanku yang menurutnya menarik. Apalagi aku pernah viral di media sosial sebagai “dosen cantik”.
1410Please respect copyright.PENANALHq2mUlEXH
Suamiku, seorang pengusaha mapan berusia 30 tahun, cukup tampan dan bermimpi lebih dari cukup untuk keluarga kami. Awalnya, kehidupan kami harmonis dan bahagia. Namun, di belakang ini, semuanya berubah. Ia semakin sibuk dengan pekerjaannya, jarang pulang ke rumah, dan komunikasi kami pun mulai tersendat.
1410Please respect copyright.PENANAhFhOwKtIcM
Kebutuhanku, baik secara emosional maupun materi, sering kali tidak terpenuhi. Aku mulai merasa iri melihat teman-temanku yang sering memamerkan keharmonisan keluarga dan barang-barang mewah yang dibelikan suami mereka. Sementara aku, jangankan membeli barang branded, uang bulanan pun terbatas karena suamiku sedang fokus mengembangkan bisnisnya.
Untuk mengatasi rasa frustrasiku, aku mulai sering pergi bersama teman-teman. Aku lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, bahkan sesekali menerima ajakan makan siang atau jalan dari pria lain, sekadar untuk mengusir kebosanan. Sejak itu, banyak yang bilang aku berubah. Gaya berpakaianku yang dulunya sopan dan konservatif karena profesi sebagai dosen kini menjadi lebih berani. Aku mulai mengenakan pakaian ketat yang menonjolkan lekuk tubuhku, seperti rok mini dan atasan yang menampilkan bagian dada. Dengan ukuran bra 36C dan rok pendek, saya sering menarik perhatian pria, dan jujur, itu memberiku kepuasan tersendiri.
1410Please respect copyright.PENANAhIRZWjDJxc
Suatu hari, suamiku memintaku menemui calon kliennya, Ammar, seorang pria keturunan Arab berusia 40 tahun, untuk menyampaikan proposal kerja sama bisnis. Suami berada di luar kota, jadi aku yang menggantikannya. Aku pernah bertemu Ammar di acara pernikahan hubungan suamiku, dan saat itu aku merasa kehadirannya agak berbeda, seolah dia tertarik.
1410Please respect copyright.PENANAWKLOpINpdl
Terpikir olehku untuk memanfaatkan situasi ini demi lancarnya lamaran suamiku. Proyek ini besar, dan keberhasilannya bisa menguntungkan kami. Aku pun menghubungi Ammar untuk membuat janji. Ia terdengar antusias saat tahu akulah yang akan membahasnya. Kami sepakat bertemu di kantornya, tapi di hari H, ia mengubah lokasi ke sebuah restoran ternama untuk makan siang.
1410Please respect copyright.PENANAihxfHIZElC
Aku berdandan dengan sangat hati-hati: rok pendek di atas lutut yang memamerkan kakiku yang jenjang, dipadukan dengan blus putih ketat berbelahan rendah yang menonjolkan lekuk tubuhku. Sesampainya di restoran, Ammar sudah menunggu. Menatapnya menjelajahi penampilanku dari ujung kepala hingga kaki, dan aku tahu aku berhasil menarik perhatiannya.
Kami menjangkau ringan, ia bertanya tentang suamiku dan kegiatannya. Saat membahas bisnis, saya menyadari ia sesekali mencuri pandang ke arah dadaku dan kakiku. Aku membiarkannya, karena itu bagian dari strategiku. Di akhir pertemuan, ia mengajakku bertemu lagi di hari Sabtu untuk makan siang, dengan alasan perlunya membicarakan proposal lebih lanjut dengan nasihatnya. Aku setuju, meski curiga itu hanya alasan untuk bertemu lagi.
1410Please respect copyright.PENANAWT6Qz2xk8W
Dua hari kemudian, kami bertemu kembali. Kali ini, Ammar lebih santai dan terbuka. Ia memanggilku “Dek” dan memintaku mengundang “Mas” agar lebih akrab. Ia mulai berbagi cerita pribadi, bahwa ia seorang duda yang kesepian meski memiliki banyak harta. Saya berusaha tetap profesional, menanyakan tipe wanita idamannya, berharap mengalihkan topik. Dengan cerdik, ia memujiku, mengatakan bahwa wanita seperti akulah yang ideal baginya. Aku tersenyum, berusaha tidak terpancing, dan menjaga percakapan tetap ringan.
1410Please respect copyright.PENANAkm5vQZ1FEj
Kami banyak mendasar, dari hobi hingga hal-hal yang lebih pribadi. Entah kenapa, aku mulai merasa nyaman berbicara dengannya. Ia pandai memuji dan sopan, membuat sedikit lengah. Di akhir pertemuan, dia bertanya kapan bisa bertemu suamiku. Aku menjelaskan bahwa suamiku akan ke luar pulau selama sebulan mulai lusa. Ia pun mengusulkan pertemuan lagi di kantornya pada Senin pagi untuk membahas kerja sama.
1410Please respect copyright.PENANADbIizfC0aF
Senin pagi, aku tiba di kantornya yang mewah dan berkelas. Kami membahas kontrak dengan serius hingga menjelang tengah hari. Ammar mengajakku makan siang, dan aku menyukainya, berpikir ini adalah bagian dari proses negosiasi. Pertemuan itu berjalan lancar, tapi aku mulai merasakan ada ketertarikan yang lebih dari sekedar bisnis di pihak Ammar.
1410Please respect copyright.PENANAvvNxRLY8ua
Aku diantar oleh sopirnya, duduk di kursi belakang bersama Ammar di sedan mewah Jerman miliknya. Sepanjang perjalanan, ia bercerita tentang bisnis-bisnisnya yang luar biasa. Kami melewati lebih dari sepuluh perusahaan miliknya, dan saya tidak bisa menahan rasa kagum. Namun, di balik kekayaannya, saya juga merasakan sedikit iba. Betapa sepinya memiliki harta berlimpah tanpa seseorang untuk berbagi.
1410Please respect copyright.PENANAD8PNVlyOwD
Kami tiba di restoran mewah dan eksklusif untuk makan siang. Ammar memesan ruang privat, membuat suasana terasa lebih intim. Saat berbincang, ia seolah bisa membaca kegelisahan di hatiku. “Dek, kamu tampak gundah saat membicarakan keluargamu. Ada masalah dengan rumah tanggamu?” tanyanya lembut.
1410Please respect copyright.PENANAER8v3ekkGn
Aku tak bisa menahan diri. Kuceritakan semua kegelisahanku tentang hubunganku dengan suami yang kini terasa hambar. Ammar mendengarkan dengan penuh perhatian, menanggapi setiap keluhanku dengan bijaksana, membuatnya semakin takjub. “Dek, kapan pun kamu butuh teman cerita, Mas selalu ada. Kapan saja,” katanya tulus.
“Terima kasih Mas. Mas baik sekali mau mendengarkan ceritaku,” jawabku, merasa tersentuh. Setelah makan, ia menawarkan untuk mengantarku pulang. Ia juga mengatur agar mobilku yang tertinggal di kantornya diantar stafnya ke rumahku. Tanpa ragu, saya menerima tawarannya.
1410Please respect copyright.PENANA8CS7uy05gS
Dalam perjalanan pulang, ia mengajakku mampir ke sebuah mal. Di sana, ia membawaku ke gerai fashion mewah dari merek Italia ternama. “Dek, tas mana yang kamu suka?” tanyanya. Sebelum saya sempat menjawab, ia mengambil tugas yang kusebut bagus dan langsung membenarkannya untukku. Aku terkejut. “Mas, ini terlalu mahal!” protesku.
Ia tersenyum, “Ini cuma ucapan terima kasih karena kamu mau mendengarkan cerita Mas. Sesuatu yang sudah lama nggak Mas rasakan.” Saya akhirnya menyukainya, berpikir bahwa dia, ini mungkin tidak cukup. Pokoknya, tas ini bisa jadi sesuatu untuk kupamerkan ke teman-temanku.
1410Please respect copyright.PENANANcdZQEnTTh
Sesampai di rumah, Ammar mengajakku makan malam pada Kamis malam. Aku menyyanggupi, apalagi suamiku masih di luar kota. Toh, kerja sama ini akan menguntungkan suamiku juga, pikirku. Pada hari yang dijanjikan, aku berdandan dengan tank top mini dress hitam yang ketat, menonjolkan lekuk tubuhku dengan sempurna.
Aku memilih naik taksi karena masih merasa sungkan jika ia menjemputku. Sesampai di restoran, aku terpana. Ia memilih restoran mewah di rooftop dengan pemandangan kota Bandung yang indah di malam hari. Sungguh pilihan yang berkelas.
Saat makan malam, Ammar tak henti-hentinya memujiku. "Dek, aku sangat mengagumimu. Sejak pertama kali kita bertemu di acara pernikahan itu, aku sudah tertarik. Semakin kukenal kamu, semakin kuat keinginanku untuk memilikimu," katanya tiba-tiba. Aku teringat, perasaan bercampur aduk. Rumah tanggaku sedang tak harmonis, dan di hadapanku ada pria yang kagumi menyatakan perasaannya. Namun, aku masih memikirkan anakku.
1410Please respect copyright.PENANAopE0TYmHGz
Melihat kebingunganku, ia berkata, "Dek, Mas nggak minta jawaban sekarang. Mas tahu kamu pasti bingung. Mas cuma minta kesempatan untuk membuktikan keseriusan Mas." Setelah berpikir sejenak, aku menjawab, “Baiklah, Mas. Kalau cuma begitu, aku bisa.”
Sepanjang perjalanan pulang, Ammar semakin mesra. Anehnya, aku justru merasa nyaman, mungkin karena aku merasa diperhatikan. Di depan rumahku, ia memberikan sebuah iPhone baru. “Dek, ini supaya kita bisa komunikasi lebih leluasa tanpa khawatir ketahuan suamimu,” katanya. Aku berada, meski ragu.
Sejak itu, komunikasi kami semakin intens. Ia sering mengirimkan kata-kata mesra, dan aku mulai terbawa suasana. Suatu hari, ia memintaku ke rumahnya untuk menyelesaikan kontrak kerja yang sama. Aku sengaja berdandan seksi dengan hot pants dan tank top, sedikit bermaksud menggodanya.
1410Please respect copyright.PENANAbF1UpncPCU
Rumahnya luar biasa mewah, membuatnya semakin menakjubkan. Setelah urusan kontrak selesai, kami duduk santai di sofa. Ia mulai menggodaku, dan aku membalas dengan genit. Perlahan, ia mendekat. “Dek, kamu cantik banget hari ini,” katanya. “Makasih, Mas,” jawabku tersenyum.
“Kalau kamu berpakaian begini, Mas jadi pengen macam-macam sama kamu,” candanya.
“Macam-macam kayak apa, Mas?” tantangku.
“Jadi pengen meniduri kamu, Dek,” ucapnya blak-blakan.
“Emang Mas Berani?” balasku, mulai terpancing.
Ia merangkulku, “Kalau Mas berani, gimana? Nanti kamu ketagihan, lho.” Aku tertawa,
“Emang Mas bisa bikin aku ketagihan?” Tiba-tiba, ia mengarahkan ke kemaluannya sambil berkata,
“Mas keturunan Arab, Dek. Ini besar.” Aku terkejut saat merasakan ukurannya. Pikiran nakal muncul: bagaimana rasanya jika itu masuk ke dalam diriku? Gairahku mulai b angkit.
Cerita lengkapnya...
https://karyakarsa.com/netorarey/aku-istri-yang-gatal-60
TELE
https://t.me/+fp2rg8q-RKExMDc1
ns216.73.216.171da2